Sabtu, 17 November 2018

TUGAS 2 : AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI


TUGAS 2
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI




KELOMPOK :
Dheayu Rahma Hadtzanty                 (11115812)
Hidayah Chairunnisa                          (13115157)
Ida Ayu Prima Utami A.W                  (13115224)
Reza Novaldy                                     (17115628)
KELAS 4KA08



JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2018/ 2019

1.    Audit Around computer



Audit around computer adalah suatu pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer, lebih tepatnya pendekatan audit disekitar komputer. Dalam pendekatan ini auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah sturuktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual (bukan sistem informasi berbasis komputer). Audit around the computer masuk ke dalam kategori audit sistem informasi dan lebih tepatnya masuk ke dalam metode audit. Audit around the computer dapat dikatakan hanya memeriksa dari sisi user saja pada masukkan dan keluaranya tanpa memeriksa lebih mendalam terhadap program atau sistemnya, bisa juga dikatakan bahwa audit around the computer adalah audit yang dipandang dari sudut pandang black box.
Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap file program atau data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses atau  program komputernya tidak diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang cukup dan daftar laporan atau keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca. Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan.
Untuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (expected) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual (untuk mendapat keyakinan bahwa proses atau program komputernya sudah benar). Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.

Audit around computer dilakukan pada saat :
1.    Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas ( bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2.     Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan
3.    Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.

Keunggulan metode Audit around computer :
1.    Pelaksanaan audit lebih sederhana.
2.    Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilihat dengan mudah untuk melaksanakan audit

Kelemahan metode Audit around computer:
1.      Umumnya database mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual. Tidak membuat auditor memahami sistem komputer lebih baik.
2.      Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam sistem.
3.      Lebih berkenaan dengan hal yang lalu daripada audit yang preventif.
4.      Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang audit mubadzir.
5.      Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit.

Contoh around the computer:
1.    Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin) , artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2.    Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
3.    Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
4.    Item komputer yang diterapkan masih sederhana.
5.    Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan software yang umum digunakan, dan telah diakui, serta digunakan secara massal.

Misalkan ada suatu perusahaan yang sedang menjalani audit around the computer, maka orang audit akan memeriksa bagaimana kelengkapan dari system yang diterapkan oleh kliennya apakah sudah sesuai dengan SOP perusahaan atau penerapan sistematis yang ada, ataupun tidak, seperti :
1.    Dokumen difilekan secara baik yang memungkinkan melokalisasi data untuk keperluan audit.
2.    Penggunaan SOP.
3.    Standarisasi pengkodean yang telah diterapkan, pembaharuannya.
4.    Log dari transaksi kegiatan yang dikerjakan oleh klien selama masa aktif apakah telah sesuai dengan bagiannya atau tidak.




2.    Audit Through The Computer



Audit Through The Computer adalah Audit yang berbasis komputer dimana dalam pendekatan ini auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software bantu) atau dengan cek logika atau listing program untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada dalam komputer.
Audit through the computer dapat dikatakan sebagai dimana auditor selain memeriksa data masukan dan keluaran, juga melakukan uji coba proses program dan sistemnya atau yang disebut dengan white box, sehinga auditor merasakan sendiri langkah demi langkah pelaksanaan sistem serta mengetahui sistem bagaimana sistem dijalankan pada proses tertentu.
Pendekatan ini banyak digunakan dalam audit PDE. Auditor menggunakan komputer untuk menguji logic dan pengendalian yang ada dalam komputer dan catatan yang dihasilkan oleh komputer. Besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer.

Pendekatan Audit Through the computer dilakukan dalam kondisi :
1.    Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperuas audit untuk meneliti keabsahannya.
2.    Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.

Keunggulan pendekatan Audit Through the computer :
1.    Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efketif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
2.    Auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
3.    Auditor dapat melihat kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
4.    Dapat meningkatkan kekuatan pengujian system aplikasi secara efektif.
5.    Dapat memeriksa secara langsung logika pemprosesan dan system aplikasi.
6.    Kemampuan system dapat menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang terjadi pada masa yang akan dating.

Kelemahan Audit Through the computer:
1.    Biaya yang dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk dapat lebih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system aplikasi.
2.    Butuh keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.

Contoh audit through the computer:
1.    Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.
2.    Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
3.    Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak fasilitas pendukung.
4.    Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit secara visual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaatnya.

Perbedaan antara audit around the computer dengan audit through the computer. 

AUDIT AROUND THE COMPUTER
AUDIT THROUGH THE COMPUTER
Proses atau cara mengaudit
Pemeriksaan berdasarkan dokumen-dokumen yang nyata dan tidak perlu menggunakan bantuan software karena dapat di lihat dengan kasat mata
Proses atau cara mengaudit
Sudah menggunakan bantuan sotfware untuk memeriksa program-program dan file-file komputer yang ada di dalam komputer
Sistem harus sederhana dan berorientasi pada sistem batch.
Pada umumnya sistem batch komputer merupakan suatu pengembangan langsung dari sistem manual.
Volume input dan output.
Input dari proses sistem aplikasi dalam volume besar dan output yang dihasilkan dalam volume yang sangat besar dan luas. Pengecekan langsung dari sistem input dan output yang sulit dikerjakan.
Melihat keefektifan biaya.
Seringkali keefektifan biaya dalam Audit Around The Computer pada saat aplikasi yang digunakan untuk keseragaman kemasan dalam program software.
Pertimbangan efisiensi.
Karena adanya pertimbangan keuntungan biaya, jarak yang banyak dalam uji coba penampakan audit adalah biasa dalam suatu sistem.

Auditor harus besikap userfriendly.
Biasanya pendekatan sederhana yang berhubungan dengan audit dan dapat dipraktekkan oleh auditor yang mempunyai pengetahuan teknik tentang komputer.



Contoh kasus :

AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN TUNAI PADA PT AJ
Perusahaan PT AJ didirikan pada tahun 1970 dalam bentuk toko elektronik kecil, kemudian semakin maju dan berkembang, akhirnya oleh penerusnya pada tanggal 17 September 2004 diubah menjadi Perusahaan Terbatas. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan barang-barang elektronik secara tunai, yang antara lain menjual berbagai jenis TV, LCD, DVD player, AC, kulkas, mesin cuci, kompor, rice cooker, dan blender. Perusahaan berlokasi di Jln. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan. Perusahaan memiliki beberapa anak cabang seperti di Bendungan Hilir, Keramat Jati, Ciledug, Ciputat, Depok, dan WTC Mangga Dua. Pembahasan mengenai audit sistem informasi sangat luas, maka ruang lingkup permasalahan akan dibatasi hanya pada Audit Sistem Informasi Penjualan Tunai. Pelaksanaan audit dilakukan dengan metode Audit Around the Computer melalui pengujiaan dan pengevaluasian pengendalian manajemen, kemudian input dan output sistem aplikasi pada perusahaan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka dalam proses bisnis dibutuhkan sistem pengolahan informasi yang baik agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat. Untuk mengolah informasi dengan baik, maka dibutuhkanlah audit terhadap sistem informasi yang ada. Oleh karena itu, adanya audit sistem informasi diharapkan dapat menghasilkan informasi bisnis yang dibutuhkan perusahaan secara efektif dan efisien dan akurat seperti pada perusahaan dagang PT AJ.

Metode objek audit menggunakan : Audit Around the Computer

Tujuan audit sistem informasi penjualan tunai :
1.    Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem informasi penjualan tunai
2.    Memastikan bahwa sistem penjualan menghasilkan output sesuai dengan input sehingga menjamin keakuratan data pada sistem aplikasinya
3.    Mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang mungkin ditemukan di dalam sistem pengendalian internal
4.    Memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan dan permasalahan yang terjadi pada sistem aplikasi penjualan tunai pada perusahaan.

Rencana kerja audit :
1.    Menentukan ruang lingkup audit sistem informasi penjualan tunai
2.    Persiapan audit di lapangan dengan memperkenalkan diri dan memberitahukan maksud serta tujuan kedatangan kepada Manajer Operasional perusahaan
3.    Membuat kuesioner sesuai dengan ruang lingkup.

Instrumen pengumpulan bukti audit. Bukti-bukti audit diperoleh dari manajer dan karyawan yang berkepentingan dalam sistem informasi penjualan tunai. Pengumpulan bukti dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1.    Kuesioner, dibuatkan kuesioner dalam bentuk check list yang berisi daftar pertanyaan tentang Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi tentang sistem yang sedang berjalan. Kuesioner ini diisi oleh manajer dan karyawan yang berwenang
2.    Wawancara, dilakukan wawancara secara langsung terhadap manajer dan karyawan yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai gambaran secara rinci siklus penjualan tunai, bagaimana prosedur dan sistem informasi yang sedang berjalan serta memberikan pertanyaan tentang pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang berjalan di perusahaan
3.    Observasi (pengamatan), dilakukannya observasi untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, pengamatan terhadap sistem informasi penjualan tunai yang sedang berjalan pada karyawan yang berwenang. Dengan dilakukan pengamatan ini, dapat diketahui apakah prosedur dan sistem pengendalian internal sudah diterapkan dengan baik oleh karyawan yang berwenang.

Berdasarkan wawancara dengan Manajer Operasional perusahaan bahwa fungsi yang berhubungan dengan aplikasi penjualan tunai, yaitu fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.    Fungsi penjualan : fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima orderan dari pembeli, mengisi faktur penjualan dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas
b.    Fungsi kas : fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli
c.    Fungsi gudang : fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi penerimaan
d.    Fungsi pengiriman : fungsi ini bertanggung jawab untuk mempaket barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar oleh pembeli
e.    Fungsi akuntansi : fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan

Setelah melakukan pengumpulan dan pengevaluasian bukti terhadap sistem informasi yang berjalan pada perusahaan, dapat disajikan laporan audit sebagai berikut.
Pertama, internal control :
1.    Pengendalian sistem dilakukan secara berkala
2.    Sistem yang berjalan saat ini cukup membantu proses penjualan tunai
3.    Sistem yang berjalan sudah dilakukan menurut standar perusahaan
4.    Preventive control dilakukan jika sistem terjadi masalah dan tindakan secara tepat.

Kedua, operational control :
1.    Operational control yang berjalan di perusahaan masih kurang baik disebabkan pengawasan atas otorisasi sistem aplikasi yang digunakan masih kurang
2.    Setiap karyawan harus terlebih dahulu absen pada mesin absen yang sudah disiapkan sebelum masuk kantor
3.    Setiap karyawan mempunyai tanda pengenal tertera pada kiri baju
4.    Pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing karyawan
5.    Tata letak ruang dan komputer sudah baik dan strategis
6.    Evaluasi kinerja karyawan dilakukan dalam periode tertentu.

Ketiga, Security Control :
1.    Setiap karyawan harus memasukan user id sebelum menjalankan aplikasi
2.    Program aplikasi yang dijalankan menggunakan Program Trading & Distribution System version 2.0
3.    Hanya karyawan tertentu yang dapat mengakses aplikasi yang digunakan
4.    Masih terdapat kekurangan dalam pengamanan sistem aplikasinya, yaitu tidak adanya firewall
5.    Aplikasi sistem masih sederhana digunakan dan mudah bagi karyawan dalam menjalankan sistem tersebut
6.    Tidak ada karyawan khusus yang dapat langsung memperbaiki error di program sistem bila terjadi (tidak ada karyawan IT)
7.    Pengupdatean data tidak sering dilakukan oleh user karena kurangnya pengawasan dari atasan.

Keempat, input control :
1.    Penginputan data dilakukan menggunakan keyboarding oleh user
2.    Untuk meng-input data, dibutuhkan dokumen sumber yang akan disimpan dalam suatu database
3.    Dalam meng-input data sering terjadi double input karena kelalaian user dan kurangnya pengawasan dari atasan yang bersangkutan
4.    Pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing karyawan.

Kelima, output control :
1.    Output sudah didistribusikan dengan baik kepada mereka yang berhak menerima
2.    Pendistribusian output telah dilakukan secara tepat waktu sehingga data dapat tersedia pada saat dibutuhkan
3.    Terdapat pemeriksaan output sebelum barang dikirim kepada pelanggan
4.    Terdapat rangkap output sebagai bukti bahwa barang terkirim dan sudah dibayar.

Keenam, Application Control :
1.    Software aplikasi yang digunakan mudah dalam penggunaanya
2.    Software aplikasi juga mendukung dalam pembuatan aplikasi yang lain
3.    Software aplikasi dapat di-update jika diperlukan versi yang terbaru
4.    Software aplikasi pada tampilan menu yang belum bisa digunakan, sebaiknya di-update atau bila tidak diperlukan dihilangkan.





























Referensi :










Share: