Selasa, 23 Oktober 2018

Artikel Audit Teknologi Sistem Informasi

Konsep Audit Sistem Informasi

            Menurut Chris Davis Information system (IS) audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Weber mengemukakan bahwa audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti (evidence) untuk menentukan apakah sistem informasi dapat melindungi aset dan teknologi informasi yang ada telah memelihara integritas data sehingga keduanya dapat diarahkan pada pencapaian tujuan bisnis secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.

“Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”. Ron Weber (1999,10)

Audit SI berbasis teknologi informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis pemeriksaan:
·         Audit laporan keuangan (general audit on financial) dalam hal ini audit terhadap aspek-aspek teknologi informasi pada suatu sistem informasi. akuntansi berbasis teknologi informasi adalah dilaksanakan dalam rangka audit keuangan.
·         Audit sistem informasi (SI) sebagai kegiatan tersendiri, terpisah dari pada keuangan. Sebetulnya audit SI pada hakekatnya salah satu dari bentuk audit operasional, tetapi kini lebih dikenal sebagai satu satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan IT governance.


Tujuan Audit Sistem Informasi
            Tujuan dari audit sistem informasi adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan system dan teknologi informasi telah mencapai tujuan strategisnya. Berikut adalah beberapa tujuan strategisnya :
1.      Meningkatkan perlindungan terhadap asset-aset (Asset safeguard)
2.      Menjaga integritas data (Data integrity)
3.      Meningkatkan efektifitas system (Effectivity)
4.      Meningkatkan efisiensi (Efficiency)

Tujuan Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber yaitu:
1.      Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.
2.      Meningkatkan data dan menjaga integritasi data.
3.      Meningkatkan efektifitas system
4.      Meningkatkan efisiensi system
5.      Ekonomis

Tujuan audit sistem informasi secara teknis yaitu:
·         Evaluasi atas kesesuaian antara rencana strategis dengan rencana tahunan organisasi,rencana tahunan dan rencana proyek.
·         Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi yaitu termasuk pemisahan fungsi dan kelayakan pelimpahan wewennang dan otoritas.
·         Evaluasi atas pengelolahan personil yaitu termasuk perencanaan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan, promosi,mutasi, serta terminasi personil.
·         Evaluasi atas pengembangan yaitu termasuk analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi, migrasi, pelatihan dan dokumentasi, serta manajemen perubahan.
·         Evaluasi atas kegiatan operasional yaitu termasuk pengelolaan keamanan dan kenerja pengelolaan pusat data, pengelolaan keamanan dan kenerja jaringan data, pengelolaan masalah dan insiden serta dukungan pengguna.
·         Evaluasi atas kontinuitas layanan yaitu termasuk pengelolaan backup dan recovery, pengelolaan prosedure darurat, pengelolaan rencana pemulihan layanan, serta pengujian rencana kontijensi operasional.
·         Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi yaitu termasuk pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
·         Evaluasi atas kualitas data/informasi yaitu termasuk pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan oleh sistem informasi.

Dua aspek utama tujuan audit sistem informasi yaitu: 
·         Conformance (Kesesuaian) Yaitu audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian seperti kerahasiaan, Integritas, Ketersediaan, Kepatuhan.
·         Performance (Kinerja) Yaitu audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kenerja seperti Efektifitas, Efisiensi, Kehandalan.

Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit SI adalah antara lain untuk:
a.       Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
b.      Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap
c.       Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil lazimnya tinggi
d.      Mendeteksi resiko error computer
e.       Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)
f.       Menjaga kerahasiaan
g.      Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

Proses audit menurut Chris Davis :
1.      Planning/rencana, tujuan dari proses perencanaan adalah untuk menentukan objek-objek  dan kesempatan dalam audit. Bagian dari proses ini adalah kamu harus mengembangkan rangkaian langkah-langkah agar dapat dieksekusi sehingga tujuan dari audit tersebut tercapai. Proses perencanaan akan memerlukan penelitian, gagasan dan berbagai pertimbangan dari masing-masing audit

2.      Kerja lapangan dan dokumentasi, sebagian besar audit pada bagian ini, yaitu ketika selama pase audit dibuat, tingkatan terbesarnya adalah pengeksekusian dari team audit. Team akan mengumpulkan data dan melakukan wawancara yang akan membantu anggota tim untuk menganalisis potensi risiko dan menentukan risiko mana yang dikurangi secara tepat. Dokumentasi juga merupakan bagian penting dari kerja lapangan. Auditor harus melakukan pekerjaan yang memadai untuk mendokumentasikan pekerjaan mereka sehingga kesimpulan dapat dibuktikan. Tujuannya adalah untuk mendokumentasikan pekerjaan dengan cukup detail sehingga cukup mendapat informasi, orang bisa mengerti apa yang telah dilakukan dan sampai pada kesimpulan yang sama dengan auditor.

3.      Penemuan dan validasi, Saat melaksanakan penelitian lapangan, auditor akan mengembangkan daftar masalah potensial. Ini adalah salah satu fase audit yang lebih penting, dan auditor harus mengambilnya menggandakan daftar isu potensial tersebut untuk memastikan bahwa semua masalah tersebut valid dan relevan.

4.      Pengembangan solusi, Setelah Anda mengidentifikasi potensi masalah di area yang telah divalidasi, Anda dapat bekerja sama dengan pelanggan untuk mengembangkan tindakan-tindakan untuk menangani setiap masalah Tiga pendekatan umum digunakan untuk pengembangan dan menetapkan item tindakan untuk menangani masalah audit:
·         Pendekatan rekomendasi
·         Pendekatan manajemen-respon
·         Pendekatan solusi

5.      Penyusunan laporan, Laporan audit adalah perantara yang digunakan untuk mendokumentasikan hasil audit. Penyusunan laporan melayani dua fungsi utama:
·         Bagi Anda dan pelanggan audit, berfungsi sebagai catatan audit, dan rencana aksi yang dihasilkan.
·         Untuk manajemen senior dan komite audit, berfungsi sebagai "rapor" di area yang diaudit

6.      Pelacakan masalah, Eskalasi harus menjadi upaya terakhir dan seharusnya tidak menjadi proses mekanis. Pertimbangan harus dipertahankan selama proses pelacakan masalah. Jika suatu titik sudah terlambat, langkah pertama adalah meluangkan waktu bersama konsumen yang bertanggung jawab untuk memahami alasannya.

Tahapan Audit
1.      Subjek Audit
Tentukan/identifkasi unit/lokasi yang diaudit
2.      Sasaran audit
Tentukan sistem secra spesifik, fungsi atau unit orgainisasi yang akan diperiksa
3.      Jangkauan audit
Identifikasi sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi untuk dimasukkan lingkup pemeriksaan.
4.      Rencana pre-audit
a.       Identifikasi kebutuhan keahlian teknik dan sumber daya yang diperlukan untuk audit
b.      Identifikasi sumber bukti untuk tes atau review seperti fungsi flowchart, kebijakan, standard prosedur dan kertas kerja audit sebelumnya.
5.      Prosedur audit dan langka-langkah pengumpulann bukti audit
a.       Identifikasi dan pilih pendekatan audit untuk memeriksa dan menguji pengendalian intern
b.      Identifikasi daftar individu untuk interview
c.       Identifikasi dan menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan bagian, standar dan pedoman untuk interview
d.      Mengembangakn instrumen audit dan metodologi pengujian dan pemeriksaan kontrol internal
6.      Prosedur untuk evaluasi
a.       Organisasikan sesuai kondisi dan situasi
b.      Identifikasi prosedur evaluasi atas tes efektifitas dan efisiensi sistem, evaluasi kekuatan dari dokumen, kebijakan dan prosedur yang diaudit
7.      Laporan hasil audit
Siapkan laporan yang objektif, konsteuktif (bersifat membangun) dan menampung penjelasan audit.

TEKNIK AUDIT
1.      Auditing Entity-Level Kontrol
2.      Pusat Data Audit dan Pemulihan bencana
3.      Mengaudit Router, Switch, dan Firewall
4.      Mengaudit Windows
5.      Mengaudit Unix dan Linux
6.      Mengaudit Web Server dan Aplikasi Web
7.      Mengaudit Database
8.      Penyimpanan Audit
9.      Mengaudit Virtualized Lingkungan
10.  Mengaudit WLAN dan Telepon genggam
11.  Permohonan Audit
12.  Mengaudit Komputasi Awan dan Outsource Operasi
13.  Proyek Perusahaan Audit

STANDART & KERANGKA KERJA
            Kerangka dan Standar seiring perkembangan teknologi informasi (IT) selama akhir abad ke-20, IT departemen dalam setiap organisasi biasanya mengembangkan metode sendiri untuk mengelola operasi. Akhirnya, kerangka kerja dan standar muncul untuk memberikan panduan bagi pengelolaan dan evaluasi proses TI.  Beberapa kerangka kerja dan standar yang paling menonjol saat ini terkait dengan penggunaan teknologi.
Dibawah ini akan mencakup hal berikut:
·         Pengantar pengendalian, kerangka kerja, dan standar internal TI
·         Komite Organisasi Sponsor (COSO)
·         Tujuan Pengendalian Informasi dan Teknologi Terkait (COBIT)
·         IT Infrastructure Library (ITIL)
·         ISO 27001
·         Metodologi Penilaian INFOSEC Keamanan Nasional (Security Security Agency / NSA)
·         Kerangka dan tren standar




Referensi :
IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets,  Chris Davis, Mike Sciller, McGrowHill, 2011
http://melindanovianti36.blogspot.com/2017/10/it-auditing-menurut-chris-davis.html
http://fitharikhadir.blogspot.com/2016/01/audit-sistem-informasi-dan-prosedur.html


Share:

0 komentar:

Posting Komentar