Docker adalah sejenis platform terbuka yang
dirancang untuk para sysadmin, developer, atau siapapun yang berminat untuk
menggunakan sebuah platform untuk menciptakan, mendistribusikan, mengoperasikan
sebuah aplikasi dari manapun dan di manapun. Misalnya saja
aplikasi-aplikasi yang terdapat pada data center, laptop, cloud, atau virtual
mesin.
Platform yang satu ini menjadikan proses pemaketan/
pengemasan aplikasi lengkap dengan komponen-komponennya menjadi lebih cepat.
Aplikasi dan komponen-komponennya perlu dipaketkan ke dalam sebuah ‘kontainer’
terisolasi sehingga aplikasi tersebut dapat dijalankan pada infrastruktur lokal
(semaca pusat data lokal) atau cloud tanpa harus mengubah setting-an pada
container. Hanya saja operasi semacam ini dapat dijalankan selama host
menjalankan.
Platform Docker ini tak lain
adalah software yang dapat diakses oleh siapa saja. Dokcer dirancang di bawah
lisensi Apache Versi 2.0 dan dapat dioperasikan secara gratis. Sayangnya,
platform Docker hanya dapat dioperasikan pada Linux; namun kita dapat
menggunakan mesin virtual pada sistem operasi Windows atau bisa juga
menggunakan Boo2docker. Berbicara soal Docker, kita akan mengenal istilah
arsitektur docker. Client-server merupakan sebuah server yang digunakan untuk
menjalankan platform docker.
Fungsi Docker
Windows/
platform Docker didesain untuk mempercepat dan memperlancar kinerja/ tugas yang
paling umum. Operasi Docker ini dapat dilakukan melalui Menu Utama atau
Toolbar. Meski begitu, docker tetap menyediakan akses yang begitu mudah untuk
para penggunanya. Salah satu contohnya yaitu akses penyimpanan pengaturan yang
dapat dimanfaatkan untuk mengoptimasi tugas yang sifatnya berulang. Docker
dapat menyatu pada tempat yang berbeda (undocked) dan dapat diletakan di mana
saja. Dokcer juga dapat ditutup dengan mudah atau diminimalkan agar hemat ruang
layar ketika sedang tidak diperlukan.
Keunggulan Docker
Bila dibandingkan dengan mesin virtual berbasis hypervisor, docker tergolong sangat cepat dan ringan. Tak heran jika docker sering dijadikan sebagai alternatif terbaik dan terefisien bagi para developer yang ingin meningkatkan skill tooling-nya. Sebagaimana docker menawarkan virtualisasi yang ringan, docker tidak memerlukan ovehead pada perangkat host-nya. Hal ini menjadikan docker memiliki beberapa keuntungan dan di rekomendasikan oleh para konsultan IT Indonesia. Salah satunya yaitu layer virtualisasi yang disediakan oleh docker tidak memerlukan tambahan overhead layaknya virtualisasi-virtualisasi berbasis hypervisor pada umumnya. Besarnya overhead-nya pun tak seberapa; hanya seukuran layanan aplikasi yang dioperasikan pada container tersebut (app process). Keuntungan lainnya pengguna dapat menjalankan lebih dari satu container dalam satu host.
Bila dibandingkan dengan mesin virtual berbasis hypervisor, docker tergolong sangat cepat dan ringan. Tak heran jika docker sering dijadikan sebagai alternatif terbaik dan terefisien bagi para developer yang ingin meningkatkan skill tooling-nya. Sebagaimana docker menawarkan virtualisasi yang ringan, docker tidak memerlukan ovehead pada perangkat host-nya. Hal ini menjadikan docker memiliki beberapa keuntungan dan di rekomendasikan oleh para konsultan IT Indonesia. Salah satunya yaitu layer virtualisasi yang disediakan oleh docker tidak memerlukan tambahan overhead layaknya virtualisasi-virtualisasi berbasis hypervisor pada umumnya. Besarnya overhead-nya pun tak seberapa; hanya seukuran layanan aplikasi yang dioperasikan pada container tersebut (app process). Keuntungan lainnya pengguna dapat menjalankan lebih dari satu container dalam satu host.
0 komentar:
Posting Komentar